Apakah Anak Anda Pendek?


Tinggi badan (TB) seseorang sangat dipengaruhi  oleh potensi genetiknya.  Jika saat ini ayah dan ibu merasa anaknya  lebih pendek dari teman-teman sebayanya , ada baiknya ayah dan ibu mengetahui apakah anak anda pendek ataukah masih dalam batas potensi genetiknya.  

Cara mengetahuinya silakan ikuti langkah-langkah berikut ini:

Langkah pertama :
  • Anak Laki           : (TB Ayah + TB Ibu) + 13 cm bagi 2 + 8,5
  • Anak Perempuan : (TB Ayah + TB Ibu) – 13 cm bagi 2 + 8,5

 
 Langkah kedua: 
Hasil perhitungan tersebut dimasukkan pada grafik pertumbuhan CDC-2000 pada usia 20 tahun dan tentukan persentil batas atas dan bawahnya.  Ini adalah TB potensi genetik anak.




Langkah ketiga:
  • Masukkan TB anak saat ini  pada grafik pertumbuhan CDC-2000, sesuai usia dan jenis kelaminnya.
  • Apabila TB anak berada pada persentil yang sama dengan hasil perhitungan langkah kedua, maka TB anak masih dalam batas normal, apabila TB anak berada dibawah persentil hasil perhitungan tersebut  berarti anak anda pendek.  Silahkan hubungi dokter anak anda untuk mencari penyebabnya.




Contoh:

Seorang ibu membawa anak perempuannya ke dokter spesialis anak saat usia 5 tahun dan mengeluh bahwa anaknya lebih pendek dibandingkan anak-anak sebayanya di sekolah.  Anak perempuan, usia 5 tahun, TB 105 cm, TB ayah 170 cm, TB ibu 158 cm. Apakah anak ini termasuk pendek?

Langkah pertama:  
(170 cm + 158 cm) - 13 cm : 2 = 157,25 cm + 8,5 = 150,75 cm   165,75 cm (Tinggi Potensial Genetik)

Langkah kedua:
Setelah dimasukkan pada grafik pertumbuhan CDC-2000, TB  150,75 cm   165,75 cm pada usia 20 tahun berada diantara persentil 5 dan 75. Artinya Tinggi Potensial genetik anak ini berada  diantara persentil 5 dan 75.

Langkah ketiga:
Masukkan TB anak ini  pada grafik yang sama,  untuk anak perempuan usia 5 tahun dengan TB 105 cm berada pada posisi persentil 25. TB anak ini masih berada dalam potensi genetik. 

Kesimpulan: TB anak ini walaupun lebih pendek dari anak sebayanya namun masih dikategorikan normal karena masih didalam cakupan tinggi potensial genetiknya. 


Bagaimana dengan anak-anak  anda saat ini? Apakah masih di dalam potensial genetiknya atau tidak? Yuk mulai menghitung sesuai rumus diatas ini…..  Selamat berhitung!

Makanan Pendamping ASI : homemade or commercial product?

Dok, makanan tambahan untuk bayi di atas 6 bulan sebaiknya yg dibuat sendiri atau yg instan yg banyak dijual di pasaran?”  

Inilah pertanyaan sederhana yang cukup sering ditanyakan para ibu, untuk menjawab pertanyaan ini maka artikel ini dibuat, semoga bermanfaat….


Sesuai dengan anjuran World Health Organization (WHO) dan American Academic of Pediatric (AAP) setelah pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan maka makanan pendamping ASI (MPASI) dapat segera diperkenalkan. ASI tetap dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun.

Beberapa alasan mengapa MP ASI diberikan mulai 6 bulan:
  • Kematangan saluran cerna bayi umumnya terjadi pada usia 4-6 bulan.
  • Hilangnya refleks menjulurkan lidah pada usia 4-6 bulan.
  • Kematangan mekanisme menelan.
  • Kemampuan bayi untuk duduk.
  • Pertumbuhan gigi geligi
  • Kemampuan bayi untuk meniru pengasuhnya

Makanan pendamping artinya memberikan makanan tambahan selain ASI. Selama periode pemberian MPASI ini, bayi secara bertahap belajar makan dari makanan cair menjadi makanan keluarga. Pada akhir masa pemberian MPASI ini (sekitar usia 2 tahun), ASI seluruhnya akan digantikan dengan makanan keluarga.

Ada dua jenis makanan pendamping, yaitu makanan yang dibuat secara khusus di rumah atau makanan instant (commercial) khusus bayi  yang dibuat massal. Mana yang lebih baik? Pertanyaan ini sering sekali dilontarkan oleh para ibu. Jawabannya ada di akhir artikel ini.

Mengapa makanan pendamping dibutuhkan?
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi, sampailah diusia dimana ASI saja tidak mencukupi kebutuhan nutrisinya. Untuk itulah MPASI dibutuhkan untuk mengisi kesenjangan nutrisi  antara total kebutuhan nutrisi bayi dengan nutrisi yang disediakan oleh ASI.

Makanan pendamping seperti apa yang baik?
MPASI yang baik adalah:
  • Kaya akan kalori, protein dan mikronutrien (terutama zat besi, zink, calcium, vitamin A, vitamin C dan asam folat)
  • Bersih dan aman
    • Bebas pathogen
    • Bebas zat kimia atau toksin
    • Bebas tulang atau biji keras yang dapat membuat bayi tersedak
    • Tidak diberikan dalam keadaan panas
  • Tidak pedas atau asin
  •  Mudah ditelan
  • Disukai oleh bayi
  •  Mudah didapat dan terjangkau
  • Mudah disiapkan


Bagaimana cara menyiapkan makanan yang bersih dan aman?
Untuk menjaga agar makanan bebas dari kuman pathogen, sebaiknya lakukan:
  1. Cuci tangan sebelum menyiapkan makanan
  2. Gunakan selalu bahan makanan yang segar dan baunya baik
  3.  Simpan makanan yang mudah basi/busuk seperti daging, ikan, susu dll di dalam lemari pendingin
  4.  Tutup makanan yang sudah dimasak dan harus dimakan maksimal 2 jam setelah dimasak, bila perlu disimpan dalam lemari es dan dihangatkan sampai mendidih agar semua kuman pathogen mati saat hendak dimakan
  5. Cuci tangan anak sebelum makan
  6.  Beri makan bayi dengan sendok, jangan masukkan makanan ke dalam botol
  7. Jauhkan hewan peliharaan keluar rumah
  8. Jagalah kebersihan rumah dan sekitarnya sehingga tikus atau serangga tidak berkembang biak
  9. Cuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet dan setelah membersihkan pantat bayi
  10. Simpan makanan dan alat makan dari serangga dan debu dengan menyimpan di tempat tertutup


Makanan pendamping instant (commercial)
Dahulu , WHO dan UNICEF lebih menekankan pemberian MPASI yang dibuat sendiri di rumah daripada makanan instant yang diproduksi massal. Namun setelah dilakukan banyak penelitian klinis, ternyata banyak bayi  tidak memperoleh zat nutrient yang adekuat sesuai dengan yang seharusnya didapatkan bayi.  Untuk itu WHO/UNICEF mengeluarkan Global Strategy for Infant and Young Child Feeding dan mengumumkan bahwa makanan tambahan yang diproses oleh industri makanan dapat digunakan sebagai pilihan para ibu dalam memberikan makanan tambahan yang mudah disiapkan dan aman. Makanan tersebut sudah diperkaya dengan tambahan suplemen yang menjamin kecukupan mikronutrien bayi.  Pembuatan makanan diatur oleh  The Codex Alimentarius Commission, yaitu lembaga yang dibuat oleh FAO dan WHO (1963) yang mengatur standar pembuatan makanan dan menjamin keamanan termasuk cara membuat, promosi dan transportasi dan dilindungi oleh pemerintah Internasional. The Codex Alimentarius mengatur bahwa makanan bayi yang diproduksi massal tidak boleh menggunakan pengawet dan zat aditif yang berbahaya. Yang perlu diperhatikan saat membeli adalah tanggal kadaluarsa yang masih jauh, kemasan masih tersegel, warna dan bentuk makanan tidak berubah atau menggumpal.



Makanan pendamping ASI buatan sendiri
Hal yang sering terjadi dalam pembuatan MPASI di rumah, pemenuhan zat mikronutrien sebagian besar hanya dipenuhi dari sayuran, buah dan umbi-umbian. Bahan makanan yang berasal dari hewan hanya sedikit diberikan sehingga secara umum pemenuhan zat besi, zink dan calcium tidak bisa memenuhi kesenjangan nutrisi antara ASI dan kebutuhan total bayi. Pada tahun 1998 WHO/UNICEF bersama peneliti Gibson dkk mengevaluasi pemberian MPASI di negara berkembang dan tidak satu pun dari negara-negara tersebut mencapai kadar zat besi yang diinginkan dan hanya sebagian kecil yang memenuhi kebutuhan calcium dan zink. Jadi bagaimana caranya membuat MPASI yang baik? Kuncinya dalam membuat MPASI di rumah adalah, makanan tersebut harus mengandung mikronutrien zat besi, zink, calcium, tiamin, asam folat, vitamin C, vitamin A dan lemak. Jenis makanan yang dapat dipilih adalah:

  •   Makanan pokok : mengandung karbohidrat, protein dan vitamin

o   Contoh: sereal (beras, gandum, tepung jagung), tanaman menjalar (singkong, ubi & kentang), buah yang mengandung tepung (sukun)
  •  Sumber hewani : mengandung protein tinggi, zat besi, zink dan vitamin

o   Contoh: hati, daging merah, ayam, ikan, telur
  • Produk Susu: mengandung protein, vitamin A & folat, calcium

o   Contoh: ASI/susu formula, keju, yogurt
  •  Sayur berdaun hijau dan berwarna oranye: mengandung vitamin A,C, folat dan calcium

o   Contoh: bayam, brokoli, wortel, labu, kentang
  • Kacang-kacangan: mengandung protein dan zat besi

o   Contoh: kacang polong, kacang merah, kedelai hitam
  • Minyak dan Lemak: mengandung energy dan asam lemak esensial

o   Contoh: minyak kelapa, margarine, minyak zaitun, butter
  •  Biji-bijian: menghasilkan energi

o   Contoh: selai kacang, biji bunga matahari, wijen

Makanan yang kaya akan Zat besi : hati, daging merah
Makanan yang kaya akan Vitamin A: hati, kuning telur, buah/sayur berwarna oranye, sayur berdaun hijau
Makanan yang kaya akan Zink: hati, ikan segar, ayam, kerang, kuning telur
Makanan yang kaya akan Calsium: susu atau produk susu, ikan
Makanan yang kaya akan Vitamin C: buah segar, tomat, paprika, sayur-sayuran yang berwarna hijau

Agar seluruh mikronutrien dapat terpenuhi, maka dalam membuat MPASI campurkanlah kombinasi bahan makanan diatas, misalnya bubur yang terbuat dari tepung maizena ditambah singkong dilarutkan dalam susu, kacang tumbuk dan butter. Bisa juga membuat puree yang terdiri dari kentang, singkong atau beras yang dicampur dengan ikan, kacang merah dan sayur hijau. Berikan juga snack yang bergizi seperti telur, pisang, papaya, alpukat, yogurt, pudding susu, biscuit atau roti dengan butter/margarine, kue kacang merah, kentang kukus.


Sebagai petunjuk dasar dalam memberikan MPASI menurut WHO:
  1.  Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan perkenalkan MPASI setelah usia 6 bulan sambil melanjutkan pemberian ASI
  2.   Lanjutkan pemberian ASI sampai 2 tahun
  3. Perhatikan respon bayi saat diberikan makan : beri makan bayi langsung dari tangan ibu, bayi yang lebih besar harus diawasi saat makan sendiri, pelajari kapan anak lapar dan kenyang, berikan makan secara perlahan dan sabar, jangan dipaksa, bila bayi menolak macam-macam makanan, coba berikan kombinasi makanan, rasa, tekstur dan cara pembuatan, hindari apapun yang dapat mengganggu konsentrasi bayi saat makan seperti TV atau mainan, selalu diingat bahwa proses makan adalah proses belajar dan mencurahkan cinta untuk itu ajaklah bicara sambil memberikan makan dan pertahankan kontak mata.
  4. Jagalah kebersihan makanan saat membuat dan menyimpannya dengan mencuci tangan pengasuh dan anak sebelum membuat makanan dan makan, simpan makanan dengan aman dan makanlah secepatnya setelah dibuat, pakailah alat makan yang bersih, hindari menggunakan botol yang ada sendok ujungnya karena cenderung sulit dibersihkan.
  5. Saat usia 6 bulan mulainya dengan sejumlah kecil makanan dan ditingkatkan kuantitasnya sesuai dengan usianya, sambil melanjutkan pemberian ASI.
  6.  Ubahlah secara bertahap kekentalan makanan sesuai dengan kemampuan bayi dan usianya. Bayi bisa diberikan puree, makanan saring dan kental saat usia 6 bulan, Usia 8 bulan sudah bisa diberikan makanan yang dipotong kecil-kecil (finger food) dan usia 12 bulan sebagian anak sudah bisa makanan yang sama dengan keluarga. Hati-hati dalam memberikan makanan yang dapat menyebabkan tersedak.
  7.  Jadwal makan bayi sebaiknya disesuaikan dengan jadwal makan keluarga yaitu 3 kali makanan pokok (sarapan pagi, makan siang, makan malam), 2 kali makanan selingan (jam 10.00 dan 16.00), serta 3 kali ASI (saat bangun pagi, sebelum tidur siang dan malam).
  8. Berikan makanan yang bervariasi agar kebutuhan nutrisi terpenuhi setiap harinya. Daging, ayam, ikan atau telur harus diberikan setiap hari. Buah-buahan dan sayuran yang kaya akan vitamin A harus diberikan juga setiap hari. Jangan lupa menambahkan lemak dalam makanan. Hindari pemberian gula dan garam untuk anak dibawah 1 tahun. Pemberian gula akan mengajarkan anak suka makanan yang manis sampai besar dan memiliki kecenderungan obesitas dan diabetes, sedangkan penambahan garam sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan kerja ginjal bayi. Rasa asin dan manis didapatkan dari rasa alami makanan saja.
  9. Bila diperlukan tambahkan suplemen vitamin-mineral untuk bayi. Penambahan ini tidak diperlukan bila bayi diberikan makanan instant yang diproduksi massal karena sudah dimasukkan kedalamnya.
  10. Bila anak sakit, tingkatkan asupan cairan termasuk pemberian susu atau ASI, berikan makanan yang lebih lembut, bervariasi, menarik dan favorit si anak. Setelah sembuh berikan makanan lebih sering dari biasanya dan dorong anak untuk makan lebih banyak.

Jadi makanan apa yang akan ibu berikan untuk anak-anak ibu saat memasuki usia 6 bulan keatas? Pilihan ada ditangan ibu, apapun yang ibu berikan tidak menjadi masalah asalkan seluruh nutrisi yang dibutuhkan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi ibu, cara membuat dan penyimpanan yang benar, dan cara memberikannya pun benar.

 “Optimal complementary feeding depends not only on  what  is  fed , but  also  on  how, when, where , and  by  whom  the  child  is  fed”


Kepustakaan:
1.      Guiding principles for complementary feeding of the breastfed child, World Health Organization, 2002
2.      Nutritional status of young infant and young children and characteristics of their diets. J Nutr 133:2941S-2949S, 2003
3.      American academic of Pediatrics. Committee on Nutrition. Pediatric Nutrition Handbook. Kleinman RE. 2008.

4th Anniversary Kiddie Care Centre

‎4th Anniversary KIDDIE CARE CENTRE "We care about your kids" presenting Seminar Kesehatan, Lomba foto keluarga, lomba fashion anak, magic show, fun games, lomba mewarnai & lomba puzzle..... Minggu, 20 Maret 2011 di Mall Of Indonesia - Kelapa gading, jam 08.30-selesai...... datang yaaaa.......

Kapan dan bagaimana menjelaskan seks pada anak anda

Seks adalah hal yang sulit untuk dibicarakan dengan anak-anak, karena itu banyak orangtua tidak mau membicarakannya. Sayangnya, hal ini akan membuat anda  kehilangan kesempatan untuk berbagi nilai-nilai mengenai seks dengan anak-anak anda.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak mendapat penjelasan mengenai seks dari orangtua cenderung untuk mencobanya lebih awal. Anak-anak juga lebih mungkin untuk melakukan kesalahan seperti hamil atau mendapat penyakit menular seksual.

Jika anda mempunyai anak, mereka akan memiliki pertanyaan tentang seks. Untuk memastikan mereka mendapat penjelasan yang benar mengenai seks, maka anda sebagai orangtua harus menjadi orang pertama yang menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dengan benar.

Pada usia berapa sebaiknya anda mulai berbicara dengan anak-anak anda mengenai seks? Anda dapat membantu anak-anak anda mempelajari apa yang mereka perlu tahu ketika mereka tumbuh dewasa.

1. Sejak lahir anak-anak sudah mulai ingin tahu tentang tubuh mereka dan mereka belajar dari orang tua mereka tentang seks. Mereka telah melihat bagaimana Ibu dan Ayah mereka sering berpelukan dan berciuman. Mungkin mereka memiliki saudara yang berbeda jenis kelamin dan mereka tahu tubuh mereka terlihat berbeda.

2. Setelah anak anda mulai berbicara, mereka mungkin akan mulai memiliki pertanyaan tentang tubuh mereka. Ketika mereka berusia prasekolah, jawablah pertanyaan mereka jujur dengan pernyataan singkat. Jika anda memberi mereka terlalu banyak informasi, anak anda akan bosan dan berhenti mendengarkan. Mereka akan menanyakan lebih banyak pertanyaan ketika mereka dewasa dan kemudian anda bisa menguraikan apa yang ingin anda katakan pada mereka. Sejak usia ini, pertanyaan-pertanyaan sederhana mengenai seks akan membantu anda membangun hubungan yang terbuka dan jujur ketika anak anda menjadi seorang remaja.


3. Usia awal sekolah (antara 5 dan 6 tahun), saat ini adalah ide yang baik untuk mulai berbicara bahwa anak laki-laki dan perempuan adalah berbeda. Pastikan mereka tahu tentang dari mana bayi berasal.Jika anak Anda tidak bertanya, mereka mungkin akan mendapatkan informasi yang salah dari tempat lain. Anda perlu membangun komunikasi dengan baik, sehingga mereka merasa nyaman berbicara dengan anda dan nilai-nilai moral dapat diajarkan.

4. Usia antara 5 – 9 tahun. Pertanyaan-pertanyaan mereka menjadi lebih tentang mekanik. "Kenapa Dewi tidak memiliki penis?" Atau "Dari mana bayi berasal?" Anak-anak mendapatkan banyak informasi yang salah bercampur dengan beberapa informasi yang benar. Mereka mendapatkan hal-hal mengenai seks dari televisi, musik, teman-teman seusia mereka dan mungkin dari kakaknya. Cobalah untuk tetap tenang ketika mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan bahkan jika apa yang mereka minta terdengar tidak pantas atau kata-kata yang kasar. Jangan marah atau mentertawakan pertanyaan mereka. Jelaskan kepada mereka apa artinya dan kemudian beritahukan pada mereka apa yang dapat pantas dan tidak dapat pantas bagi mereka untuk mengatakannya.



5. Sebelum anak anda mencapai pubertas, anda harus menjelaskan kepada mereka perubahan apa yang akan terjadi. Praremaja sudah peduli dengan penampilan mereka dan tidak ingin terlihat berbeda dari teman-teman seusianya. Jika mereka belajar pada usia dini bahwa perubahan ini adalah sesuatu yang alami dan baik, mereka mungkin merasa lebih nyaman dengan menjadi anak yang tertinggi di kelas atau menjadi gadis pertama yang memakai mini-set bra. Anda dapat memulai percakapan dengan mereka bila sudah tampak bulu-bulu di wajah anak laki-laki anda atau tumbuh tunas payudara pada perempuan. Jelaskan pada mereka bahwa ini adalah tanda-tanda awal menuju kedewasaan. Jelaskan menstruasi untuk anak perempuan dan ejakulasi untuk anak laki-laki. Perlu diingat sebagian anak perempuan sudah mulai menstruasi sejak 9 tahun sementara yang lainnya belum menstruasi sampai usia 15 tahun. Pada laki-laki umumnya perkembangan baru mulai antara usia 10 – 17 tahun. Informasi dan keyakinan bahwa pubertas akan terjadi pada waktunya sangat penting bagi remaja.


6. Pada saat anak anda mencapai pubertas, mereka harus mengetahui sistem reproduksi untuk kedua jenis kelamin, hubungan seksual dan kehamilan; kesuburan dan keluarga berencana; masturbasi, bentuk-bentuk lain dari perilaku seksual (petting, oral seks, dll); perbedaan antara perasaan laki-laki dan perempuan; bentuk seksualitas (heteroseksualitas dan homoseksualitas); dan segala jenis penyakit menular seksual serta bagaimana mencegahnya. Masukkan nilai-nilai norma agama mengenai hubungan seksual sehingga mereka dapat memiliki dasar yang benar mengenai hal ini.

7. Ketika anda mengajar anak-anak anda tentang seks dan tubuh mereka, jelaskan dengan cermat mengenai sentuhan mana yang boleh dan mana yang tidak. Misalnya, kalau ada temanmu yang menyentuh tanganmu saat bicara itu tidak apa-apa tapi bila ada yang menyentuh payudara atau kelamin itu tidak boleh. Ajarkan berulang-ulang dengan kalimat sederhana sesuai usianya mana yang boleh dan mana yang tidak.

8. Ajarkan anak anda untuk membela diri sendiri dan tidak membiarkan orang lain menyentuh organ vital atau berbicara yang tidak sopan. Yakinkan mereka bahwa mereka harus datang kepada anda jika berhadapan dengan sesuatu yang membuat mereka merasa tidak nyaman.


Ingat, anak-anak anda akan tahu tentang seks. Jika anda tidak menjelaskan hal ini dengan mereka dan tidak membuka komunikasi yang baik, mereka akan mendapatkan informasi dari orang lain. Mereka mungkin mendapatkan informasi dari sumber yang salah dan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ingin anda tanamkan untuk anak anda.

Sudahkan anda menjelaskan mengenai seks pada anak anda? Itu hak dan tanggung jawab anda yang mencintai anak anda.

- dirangkum dari berbagai sumber. -



Dr. Rouli Nababan, SpA

Tips membangun kebiasaan makan yang baik untuk anak

Kebiasaan makan seseorang terbentuk sejak masih kecil. Anak-anak selalu mencontoh orang dewasa yang merawatnya. Jika anak-anak dibiasakan dan dibiarkan makan di luar rumah, mengemut, atau makan sambil jalan-jalan, mereka akan meneruskan kebiasaan itu hingga besar. Biasanya pengasuh membawa anak makan di taman sambil berlarian dan bermain. Ini bisa berdampak buruk pada pencernaan, belum lagi kemungkinan tersedak, atau makanan yang terekspos debu dan lalat.

Beberapa tips yang bisa diterapkan untuk si kecil:

1. Berikan pilihan-pilihan makanan bernutrisi dan bervariasi.

2. Jangan menyerah jika anak menolak makanan. Tawarkan makanan sehat sesering mungkin kepada anak, meski ia menolak.

3. Matikan televisi. Untuk mengajak si kecil mau makan makanan sehat, jangan lupa mematikan TV.

4. Anak-anak sangat memperhatikan dan mencontoh orang dewasa, khususnya orangtua mereka. Jadi, ketika Anda mengajarkan untuk makan makanan di meja makan, berlakulah demikian. Begitu pula jika Anda mengajarkan si kecil untuk makan makanan sehat, Anda pun harus makan yang sehat.

5. Beberapa orangtua mencoba menyiasati agar anaknya mau makan makanan sehat dengan menyusun makanan dengan bentuk yang lucu-lucu. Teknik ini harus sebagai cara terakhir. Karena ini bukanlah cara untuk membuat kebiasaan yang bertahan lama. Anak-anak harus belajar bahwa makanan lezat dan menyenangkan, meski dalam bentuk aslinya.

6. Disarankan pula untuk tidak memberi makanan fast food, minuman bersoda, atau makanan manis sebagai makanan “reward” atas usaha dan kerja keras anak.Makanan seperti itu sebaiknya diberikan hanya dalam acara-acara khusus saja. Artinya, boleh dimakan, asal tidak terlalu sering. Lagipula, jika di dalam pikiran anak tertanam bahwa makanan-makanan tersebut hanya bisa dimakan ketika ia berhasil melakukan sesuatu, maka ia akan lebih bernafsu untuk memakannya ketika ia sudah bisa menghasilkan uang sendiri.

7. Jangan lupa untuk mengajarkan anak porsi makan yang tepat untuk makanan-makanan sehat. Jika kita mengkonsumsi makanan sehat setiap hari, adalah hal yang wajar jika kita mengkonsumsi es krim di akhir minggu, asal dalam porsi yang sewajarnya. Misal, 1 scoop, bukan double.


8. Libatkan anak dalam proses pembuatan makanan, dengan demikian anak akan merasa ikut andil dalam proses makan yang ada di dalam rumah.
Apakah anda memiliki anak yang susah makan? cara-cara diatas boleh anda coba terapkan....

- dirangkum dari berbagai sumber -

Dr. Rouli Nababan, SpA

Saat masa menyusui berakhir : MENYAPIH DENGAN PENUH CINTA

Banyak pertanyaan dari orangtua mengenai kapan waktu yang tepat untuk menyapih anak dari masa menyusui dan bagaimana cara menyapih yang terbaik. Menyapih (weaning) adalah suatu proses berhentinya masa menyusui yang dapat dilakukan secara bertahap atau seketika. Proses menyapih dapat disebabkan oleh berhentinya sang anak menyusu pada ibunya atau bisa juga sang ibu yang berhenti menyusui anaknya. Atau bisa juga keduanya. Masa menyapih ini merupakan pengalaman emosional bagi sang ibu, anak juga sang ayah. Karena ketiga pihak tersebut merupakan ikatan kesatuan yang tidak dapat dilepaskan. Kenapa ayah juga terlibat? Karena ayah juga berperan dan memberikan pengaruh tersendiri dalam proses menyusui.

Kapan anak harus disapih?
Tidak ada ketentuan atau batasan khusus kapan sebaiknya anak harus disapih. WHO dan IDAI mengeluarkan kebijakan untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kemudian dianjurkan untuk tetap diberikan berdampingan dengan makanan padat sampai usia 2 tahun atau lebih. Jadi tidak ada aturan baku kapan anak harus disapih. Banyak orangtua menyapih anaknya pada usia 1-2 tahun bahkan 4 tahun.

Kualitas ASI setelah masa ASI eksklusif berakhir

Banyak anggapan bahwa kualitas ASI pada anak berusia lebih dari 1 tahun mengalami penurunan. Hal ini sama sekali tidak benar. ASI diciptakan Tuhan sedemikian rupa, tetap kaya akan nutrisi sesuai dengan kebutuhan bayi.

Dewey KG (2001) dalam artikel "Nutrition, Growth, and Complementary Feeding of the Breastfed Infant". Pediatric Clinics of North American. February 2001;48(1) menuliskan bahwa ASI pada tahun kedua bayi (12-23 bulan) mengandung :
• 43% dari kebutuhan protein 
• 36% dari kebutuhan calcium 
• 75% dari kebutuhan vitamin A 
• 60% dari kebutuhan vitamin C 
Hal ini belum termasuk zat antibodi yang tetap dan selalu ada dalam ASI yang manfaatnya melindungi bayi dari berbagai penyakit. Jadi tidak pernah ada istilah ASI JELEK. Kandungan gizi ASI itu sangat fleksibel sesuai kebutuhan sang anak. Komposisinya tidak pernah sama dan selalu berubah bahkan tiap menit. Ini berbeda sama sekali dengan kandungan susu formula yang tidak pernah berubah.

Sampai saat ini banyak anggapan bahwa jika anak disusui terus nantinya anak susah disapihnya. Atau banyak juga yg menganggap anak akan jadi tidak mandiri. Sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa apakah ada hubungan antara usia anak disapih dengan kemandirian anak. Kenyataan yang ada sering sekali orang mencampuradukkan kedekatan orang tua dengan anak dengan kekurangmandirian anak. Normalnya secara psikologis pada usia penyapihan tsb anak memang membutuhkan kedekatan yang kuat dengan orangtuanya. Sementara itu banyak sekali anak yang disapih di usia > 1 atau 2 th tetap menjadi anak yang mandiri. 


Menyapih "Person to Person", Bukan "Person to Thing"

Cobalah untuk menghibur anak dengan memberikan pelukan tambahan dan pelukan saat proses penyapihan. Proses penyapihan dimulai dengan mengubah kebiasaan anak bahwa kenyamanan ada di payudara ibu dengan menggantikannya ke bentuk-bentuk emosional lain. Contohnya, dengan terus menerus memegang bayi dan berbicara kepadanya ketika saat diberi makanan padat atau susu pengganti ASI. Selain itu, orang lain, idealnya ayah, mengambil peran yang lebih besar dalam menghibur bayi. Bersiaplah untuk menyusui lebih sering lagi jika Anda melihat perilaku seperti mengamuk, marah, atau sedih pada bayi Anda. Perilaku ini dapat terjadi jika Anda terlalu cepat menyapih. Selain itu, bayi mungkin kadang-kadang menyembur menyusui lebih sering lagi jika mereka sakit , marah, atau mengalami situasi yang baru. 

Proses Penyapihan
Penyapihan bisa dilakukan secara bertahap ataupun mendadak/seketika. Proses penyapihan seketika umumnya dilakukan dalam keadaan terpaksa, misalnya ibu mendadak jatuh sakit atau harus pergi jauh sehingga tidak memungkinkan untuk menyusui anak. Sedangkan penyapihan bertahap dibagi menjadi : 
1. Natural weaning/penyapihan alami (tidak memaksa dan mengikuti tahapan perkembangan anak) 
2. Mother led weaning (ibu yang menentukan kapan saat menyapih anaknya). 
Penyapihan alami adalah cara yang paling dianjurkan. Mengapa? Karena secara psikologis, dampaknya paling ringan. Ketahuilah, pada awal proses penyapihan, anak biasanya rewel dan gelisah. Dengan penyapihan alami, semua itu bisa dihindari mengingat saat memasuki usia batita sebetulnya ketergantungan anak pada ASI sudah semakin berkurang. Sementara dalam mother led weaning yang dibutuhkan adalah kesiapan mental ibu juga dukungan dari lingkungan, terutama ayah (suami) sebagai sosok yang dapat memberikan kenyamanan selain ibu dengan cara mengajak anak bermain. Bila sudah mantap untuk menyapih, lakukanlah penyapihan dengan sabar dan tidak terburu-buru karena sikap ibu dalam menyapih berpengaruh pada kesiapan si balita. 

Persiapan penyapihan

• Suplai ASI anda akan berkurang secara bertahap seiring dengan berkurangnya bayi mengisap payudara anda.
• Sesuaikan dengan usia dan kebutuhan bayi, susu dapat diberikan melalui sebuah cangkir atau botol.
• Mulailah dengan tidak menawarkan menyusui bila anda melihat bayi anda mulai meminta menyusui, kemudian dikurangi porsinya satu kali setiap beberapa hari atau satu porsi tiap minggunya, semua tergantung pada kenyamanan ibu, dan kesediaan bayi untuk bekerja sama.
• Pastikan Anda masih memberi bayi Anda banyak pelukan dan lebih banyak waktu dengan Anda. Yakinkan bayi anda bahwa dengan tidak diberikannya ASI, anda tidak mengurangi perhatian dan kasih sayang anda padanya.
• Jika payudara menjadi membesar, keluarkan ASI dengan menggunakan pompa atau tangan anda. Jangan mencoba untuk mengosongkan payudara karena akan merangsang kelenjar susu untuk memproduksi lebih banyak lagi.


Tips apabila memang (terpaksa) harus melakukan PROSES PENYAPIHAN MENDADAK 


1. Komunikasi. Bicarakan situasi yang terjadi pada anak (terutama anak di atas satu tahun). Bina komunikasi yang baik dengan anak. Ingat, seberapa kecil usia anak anda, anak tetap mengerti dan memiliki kemampuan utk mengerti kata-kata dari orang di lingkungannya.

2. Tunggulah anak sampai merasa haus atau lapar, karena biasanya pada saat itu anak dapat menerima minuman selain ASI.

3. Alihkan perhatiannya pada mainan yang ia suka sambil memberikan makanan/minuman lain sehingga anak tidak mencari-cari ASI.

4. Coba berikan susu formula yang memiliki rasa mendekati ASI. Anak usia diatas 1 tahun dapat diberikan susu UHT.

5. Hadirkan sosok penggati ibu yang biasa membuat anak merasa nyaman saat ibu tidak bisa berada di dekatnya.


Tips dalam PROSES PENYAPIHAN BERTAHAP:


1. Sapih anak dalam keadaan sehat. Hindari saat anak sedang sakit, marah arau sedih, karena akan membuat anak semakin tertekan dan tidak bahagia.

2. Komunikasikan keinginan menyapih dengan pasangan. Penyapihan dapat berjalan lancar bila ada dukungan positif dari suami. Selain itu, berbicaralah pada anak keinginan anda untuk menyapihnya walaupun kemampuan komunikasinya berlum berkembang baik, misal, “Sayang, minum susunya siang ini diganti dengan jus apel ya…. Enak loh jus apelnya, nih mami juga minum….”

3. Penjelasan logis. Jelaskan pada anak secara logis mengapa ia harus berhenti menyusu pada ibunya. Umpamanya, karena anak sudah berusia 2 tahun, sudah pintar makan nasi, buah, sayur dan sebagainya.

4. Bersikap lembut tetapi tegas dan konsisten. Jangan merasa bersalah karena waktu selama 2 tahun sudah lebih dari cukup.

5. Lakukan aktivitas menyenangkan antara ibu dan anak supaya ia tahu bahwa tak mendapat ASI bukan berarti tak dicintai. Alihkan perhatian anak / sibukkan anak dengan hal lain. Bisa dengan membacakan buku ke anak, bermain, bernyanyi, dsb. Hingga anak melupakan saat menyusu.

6. Jangan menawarkan ASI, atau memberikan ASI sebagai jurus ampuh saat anak rewel, terjatuh, atau menangis.

7. Berikan contoh melalui lingkungan sosial anak ataupun buku-buku bacaan yang menggambarkan tentang kemandirian tokoh yang tak lagi menyusu pada ibu.

8. Jangan mengoleskan obat merah/memberi plester/jamu-jamuan pada puting susu. Hal ini dapat menyebabkan keracunan pada anak. Selain itu, dampaknya, anak akan merasa ditolak oleh ibu dan merasa tidak dicintai apalagi jika ibu melakukannya dengan tiba-tiba. Efek panjangnya, anak mengalami kesulitan untuk menjalin interaksi sosial dengan orang lain.

9. Hindari secara tiba-tiba menitipkan anak di rumah neneknya selama berminggu-minggu, atau ke tampat pengasuhan anak setiap hari, karena proses adaptasi anak tidak cepat. Ia butuh waktu untuk merasa nyaman dengan lingkungan barunya, sebab proses penyapihan dengan cara menitipkan ke tempat lain membuat anak merasa tertekan. Ia harus beradaptasi dengan 2 hal sekaligus: kehilangan ASI dan berada pada tempat baru.

10. Jangan menyapih anak dengan mengalihkannya ke benda lain seperti empeng atau botol susu. Meski tidak ada larangan khusus, empeng atau dot berpeluang besar membuat anak jadi “malas makan”. Empeng juga berisiko membuat anak memiliki ikatan emosional yang kuat pada benda tersebut, sehingga kelak akan sulit mengubah kebiasaan mengempengnya. Selain itu bentuk anatomi gigi akan berubah menjadi maju/tonggos.

11. Hindari pemaksaan. Jika anak belum siap, ibu perlu mencari tahu penyebabnya. Mungkin ia sedang sakit atau apakah sikap ibu kurang sabar? Anak yang menolak disapih akan menunjukan reaksi kesal atau marah dengan menangis, rewel, gelisah atau lebih banyak diam.

12. Untuk menghilangkan kebiasaan menyusui sebelum tidur, anda harus memiliki rutinitas sebelum tidur atau tidur siang yang meliputi kegiatan-kegiatan seperti: membaca cerita sebelum tidur, menggosok punggung dan menawarkan susu pengganti ASI, gosok gigi dan piyama. 

13. Jika anak terbangun malam hari untuk minta ASI, usahakan agar ayah yang bangun untuk memberikan air putih dan mengajak kembali anak tidur dengan kata-kata yang lembut atau memberikan pelukan sampai anak tertidur. Bila Ibu yang datang menghampiri buah hati, besar kemungkinan anak akan menangis/merengek-rengek minta ASI.

14. Pegang dan peluk bayi saat anda memberinya susu botol. Cobalah untuk membuat suasana hangat dan nyaman ketika menyusui dengan botol. Jangan menyangga botol di kursi bayi atau membiarkan bayi memegang sendiri dan anda pergi. Ajak ayah, kakek, nenek dan saudara yang lain ikut serta memberi susu botol sehingga bayi dapat berhubungan dengan orang lain dan akan memudahkan anda bila akan meninggalkannya di rumah.



Bagaimana bila bayi Anda menolak botol?

- Bayi mungkin akan menolak pada awalnya, sebaiknya anda tetap tenang dan mulai perlahan. Perkenalkan ujung dot dengan menyentuh bibir bayi secara perlahan. Jangan masukkan dot botol dengan paksa ke dalam mulutnya. Biarkan bayi sendiri yang menarik dot untuk masuk ke dalam mulutnya, jika bayi tampak nyaman dengan dot dari botol susunya, artinya anda sudah berhasil mengajarkan anak minum dari botol. 

- Pilihlah waktu untuk memperkenalkan botol ketika bayi agak lapar. Jangan mencoba botol ketika bayi pada keadaan sangat lapar karena dia cenderung menjadi marah dan frustrasi.
-
Jangan menghabiskan waktu lebih dari 10 menit setiap kali mencoba botol sehingga bayi dan ibu tidak terlalu frustrasi.



Bagaimana jika Anda memiliki masalah dengan penyapihan?
Kemunduran dalam penyapihan dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk stres, perubahan besar dalam proses makan atau kebiasaan tidur, atau penyakit. Jika terjadi kemunduran seperti itu, sebaiknya tunggu sampai situasi membaik atau penyakit sudah berakhir, kemudian proses penyapihan dapat dilanjutkan. 


Semoga dengan artikel ini, ibu-ibu yang berencana menyapih bayinya dapat berjalan dengan baik dan penuh cinta….. 


Dirangkum dari bebagai sumber online. Semoga bermanfaat.

Dr. Rouli Nababan, SpA