Saat masa menyusui berakhir : MENYAPIH DENGAN PENUH CINTA

Banyak pertanyaan dari orangtua mengenai kapan waktu yang tepat untuk menyapih anak dari masa menyusui dan bagaimana cara menyapih yang terbaik. Menyapih (weaning) adalah suatu proses berhentinya masa menyusui yang dapat dilakukan secara bertahap atau seketika. Proses menyapih dapat disebabkan oleh berhentinya sang anak menyusu pada ibunya atau bisa juga sang ibu yang berhenti menyusui anaknya. Atau bisa juga keduanya. Masa menyapih ini merupakan pengalaman emosional bagi sang ibu, anak juga sang ayah. Karena ketiga pihak tersebut merupakan ikatan kesatuan yang tidak dapat dilepaskan. Kenapa ayah juga terlibat? Karena ayah juga berperan dan memberikan pengaruh tersendiri dalam proses menyusui.

Kapan anak harus disapih?
Tidak ada ketentuan atau batasan khusus kapan sebaiknya anak harus disapih. WHO dan IDAI mengeluarkan kebijakan untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kemudian dianjurkan untuk tetap diberikan berdampingan dengan makanan padat sampai usia 2 tahun atau lebih. Jadi tidak ada aturan baku kapan anak harus disapih. Banyak orangtua menyapih anaknya pada usia 1-2 tahun bahkan 4 tahun.

Kualitas ASI setelah masa ASI eksklusif berakhir

Banyak anggapan bahwa kualitas ASI pada anak berusia lebih dari 1 tahun mengalami penurunan. Hal ini sama sekali tidak benar. ASI diciptakan Tuhan sedemikian rupa, tetap kaya akan nutrisi sesuai dengan kebutuhan bayi.

Dewey KG (2001) dalam artikel "Nutrition, Growth, and Complementary Feeding of the Breastfed Infant". Pediatric Clinics of North American. February 2001;48(1) menuliskan bahwa ASI pada tahun kedua bayi (12-23 bulan) mengandung :
• 43% dari kebutuhan protein 
• 36% dari kebutuhan calcium 
• 75% dari kebutuhan vitamin A 
• 60% dari kebutuhan vitamin C 
Hal ini belum termasuk zat antibodi yang tetap dan selalu ada dalam ASI yang manfaatnya melindungi bayi dari berbagai penyakit. Jadi tidak pernah ada istilah ASI JELEK. Kandungan gizi ASI itu sangat fleksibel sesuai kebutuhan sang anak. Komposisinya tidak pernah sama dan selalu berubah bahkan tiap menit. Ini berbeda sama sekali dengan kandungan susu formula yang tidak pernah berubah.

Sampai saat ini banyak anggapan bahwa jika anak disusui terus nantinya anak susah disapihnya. Atau banyak juga yg menganggap anak akan jadi tidak mandiri. Sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa apakah ada hubungan antara usia anak disapih dengan kemandirian anak. Kenyataan yang ada sering sekali orang mencampuradukkan kedekatan orang tua dengan anak dengan kekurangmandirian anak. Normalnya secara psikologis pada usia penyapihan tsb anak memang membutuhkan kedekatan yang kuat dengan orangtuanya. Sementara itu banyak sekali anak yang disapih di usia > 1 atau 2 th tetap menjadi anak yang mandiri. 


Menyapih "Person to Person", Bukan "Person to Thing"

Cobalah untuk menghibur anak dengan memberikan pelukan tambahan dan pelukan saat proses penyapihan. Proses penyapihan dimulai dengan mengubah kebiasaan anak bahwa kenyamanan ada di payudara ibu dengan menggantikannya ke bentuk-bentuk emosional lain. Contohnya, dengan terus menerus memegang bayi dan berbicara kepadanya ketika saat diberi makanan padat atau susu pengganti ASI. Selain itu, orang lain, idealnya ayah, mengambil peran yang lebih besar dalam menghibur bayi. Bersiaplah untuk menyusui lebih sering lagi jika Anda melihat perilaku seperti mengamuk, marah, atau sedih pada bayi Anda. Perilaku ini dapat terjadi jika Anda terlalu cepat menyapih. Selain itu, bayi mungkin kadang-kadang menyembur menyusui lebih sering lagi jika mereka sakit , marah, atau mengalami situasi yang baru. 

Proses Penyapihan
Penyapihan bisa dilakukan secara bertahap ataupun mendadak/seketika. Proses penyapihan seketika umumnya dilakukan dalam keadaan terpaksa, misalnya ibu mendadak jatuh sakit atau harus pergi jauh sehingga tidak memungkinkan untuk menyusui anak. Sedangkan penyapihan bertahap dibagi menjadi : 
1. Natural weaning/penyapihan alami (tidak memaksa dan mengikuti tahapan perkembangan anak) 
2. Mother led weaning (ibu yang menentukan kapan saat menyapih anaknya). 
Penyapihan alami adalah cara yang paling dianjurkan. Mengapa? Karena secara psikologis, dampaknya paling ringan. Ketahuilah, pada awal proses penyapihan, anak biasanya rewel dan gelisah. Dengan penyapihan alami, semua itu bisa dihindari mengingat saat memasuki usia batita sebetulnya ketergantungan anak pada ASI sudah semakin berkurang. Sementara dalam mother led weaning yang dibutuhkan adalah kesiapan mental ibu juga dukungan dari lingkungan, terutama ayah (suami) sebagai sosok yang dapat memberikan kenyamanan selain ibu dengan cara mengajak anak bermain. Bila sudah mantap untuk menyapih, lakukanlah penyapihan dengan sabar dan tidak terburu-buru karena sikap ibu dalam menyapih berpengaruh pada kesiapan si balita. 

Persiapan penyapihan

• Suplai ASI anda akan berkurang secara bertahap seiring dengan berkurangnya bayi mengisap payudara anda.
• Sesuaikan dengan usia dan kebutuhan bayi, susu dapat diberikan melalui sebuah cangkir atau botol.
• Mulailah dengan tidak menawarkan menyusui bila anda melihat bayi anda mulai meminta menyusui, kemudian dikurangi porsinya satu kali setiap beberapa hari atau satu porsi tiap minggunya, semua tergantung pada kenyamanan ibu, dan kesediaan bayi untuk bekerja sama.
• Pastikan Anda masih memberi bayi Anda banyak pelukan dan lebih banyak waktu dengan Anda. Yakinkan bayi anda bahwa dengan tidak diberikannya ASI, anda tidak mengurangi perhatian dan kasih sayang anda padanya.
• Jika payudara menjadi membesar, keluarkan ASI dengan menggunakan pompa atau tangan anda. Jangan mencoba untuk mengosongkan payudara karena akan merangsang kelenjar susu untuk memproduksi lebih banyak lagi.


Tips apabila memang (terpaksa) harus melakukan PROSES PENYAPIHAN MENDADAK 


1. Komunikasi. Bicarakan situasi yang terjadi pada anak (terutama anak di atas satu tahun). Bina komunikasi yang baik dengan anak. Ingat, seberapa kecil usia anak anda, anak tetap mengerti dan memiliki kemampuan utk mengerti kata-kata dari orang di lingkungannya.

2. Tunggulah anak sampai merasa haus atau lapar, karena biasanya pada saat itu anak dapat menerima minuman selain ASI.

3. Alihkan perhatiannya pada mainan yang ia suka sambil memberikan makanan/minuman lain sehingga anak tidak mencari-cari ASI.

4. Coba berikan susu formula yang memiliki rasa mendekati ASI. Anak usia diatas 1 tahun dapat diberikan susu UHT.

5. Hadirkan sosok penggati ibu yang biasa membuat anak merasa nyaman saat ibu tidak bisa berada di dekatnya.


Tips dalam PROSES PENYAPIHAN BERTAHAP:


1. Sapih anak dalam keadaan sehat. Hindari saat anak sedang sakit, marah arau sedih, karena akan membuat anak semakin tertekan dan tidak bahagia.

2. Komunikasikan keinginan menyapih dengan pasangan. Penyapihan dapat berjalan lancar bila ada dukungan positif dari suami. Selain itu, berbicaralah pada anak keinginan anda untuk menyapihnya walaupun kemampuan komunikasinya berlum berkembang baik, misal, “Sayang, minum susunya siang ini diganti dengan jus apel ya…. Enak loh jus apelnya, nih mami juga minum….”

3. Penjelasan logis. Jelaskan pada anak secara logis mengapa ia harus berhenti menyusu pada ibunya. Umpamanya, karena anak sudah berusia 2 tahun, sudah pintar makan nasi, buah, sayur dan sebagainya.

4. Bersikap lembut tetapi tegas dan konsisten. Jangan merasa bersalah karena waktu selama 2 tahun sudah lebih dari cukup.

5. Lakukan aktivitas menyenangkan antara ibu dan anak supaya ia tahu bahwa tak mendapat ASI bukan berarti tak dicintai. Alihkan perhatian anak / sibukkan anak dengan hal lain. Bisa dengan membacakan buku ke anak, bermain, bernyanyi, dsb. Hingga anak melupakan saat menyusu.

6. Jangan menawarkan ASI, atau memberikan ASI sebagai jurus ampuh saat anak rewel, terjatuh, atau menangis.

7. Berikan contoh melalui lingkungan sosial anak ataupun buku-buku bacaan yang menggambarkan tentang kemandirian tokoh yang tak lagi menyusu pada ibu.

8. Jangan mengoleskan obat merah/memberi plester/jamu-jamuan pada puting susu. Hal ini dapat menyebabkan keracunan pada anak. Selain itu, dampaknya, anak akan merasa ditolak oleh ibu dan merasa tidak dicintai apalagi jika ibu melakukannya dengan tiba-tiba. Efek panjangnya, anak mengalami kesulitan untuk menjalin interaksi sosial dengan orang lain.

9. Hindari secara tiba-tiba menitipkan anak di rumah neneknya selama berminggu-minggu, atau ke tampat pengasuhan anak setiap hari, karena proses adaptasi anak tidak cepat. Ia butuh waktu untuk merasa nyaman dengan lingkungan barunya, sebab proses penyapihan dengan cara menitipkan ke tempat lain membuat anak merasa tertekan. Ia harus beradaptasi dengan 2 hal sekaligus: kehilangan ASI dan berada pada tempat baru.

10. Jangan menyapih anak dengan mengalihkannya ke benda lain seperti empeng atau botol susu. Meski tidak ada larangan khusus, empeng atau dot berpeluang besar membuat anak jadi “malas makan”. Empeng juga berisiko membuat anak memiliki ikatan emosional yang kuat pada benda tersebut, sehingga kelak akan sulit mengubah kebiasaan mengempengnya. Selain itu bentuk anatomi gigi akan berubah menjadi maju/tonggos.

11. Hindari pemaksaan. Jika anak belum siap, ibu perlu mencari tahu penyebabnya. Mungkin ia sedang sakit atau apakah sikap ibu kurang sabar? Anak yang menolak disapih akan menunjukan reaksi kesal atau marah dengan menangis, rewel, gelisah atau lebih banyak diam.

12. Untuk menghilangkan kebiasaan menyusui sebelum tidur, anda harus memiliki rutinitas sebelum tidur atau tidur siang yang meliputi kegiatan-kegiatan seperti: membaca cerita sebelum tidur, menggosok punggung dan menawarkan susu pengganti ASI, gosok gigi dan piyama. 

13. Jika anak terbangun malam hari untuk minta ASI, usahakan agar ayah yang bangun untuk memberikan air putih dan mengajak kembali anak tidur dengan kata-kata yang lembut atau memberikan pelukan sampai anak tertidur. Bila Ibu yang datang menghampiri buah hati, besar kemungkinan anak akan menangis/merengek-rengek minta ASI.

14. Pegang dan peluk bayi saat anda memberinya susu botol. Cobalah untuk membuat suasana hangat dan nyaman ketika menyusui dengan botol. Jangan menyangga botol di kursi bayi atau membiarkan bayi memegang sendiri dan anda pergi. Ajak ayah, kakek, nenek dan saudara yang lain ikut serta memberi susu botol sehingga bayi dapat berhubungan dengan orang lain dan akan memudahkan anda bila akan meninggalkannya di rumah.



Bagaimana bila bayi Anda menolak botol?

- Bayi mungkin akan menolak pada awalnya, sebaiknya anda tetap tenang dan mulai perlahan. Perkenalkan ujung dot dengan menyentuh bibir bayi secara perlahan. Jangan masukkan dot botol dengan paksa ke dalam mulutnya. Biarkan bayi sendiri yang menarik dot untuk masuk ke dalam mulutnya, jika bayi tampak nyaman dengan dot dari botol susunya, artinya anda sudah berhasil mengajarkan anak minum dari botol. 

- Pilihlah waktu untuk memperkenalkan botol ketika bayi agak lapar. Jangan mencoba botol ketika bayi pada keadaan sangat lapar karena dia cenderung menjadi marah dan frustrasi.
-
Jangan menghabiskan waktu lebih dari 10 menit setiap kali mencoba botol sehingga bayi dan ibu tidak terlalu frustrasi.



Bagaimana jika Anda memiliki masalah dengan penyapihan?
Kemunduran dalam penyapihan dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk stres, perubahan besar dalam proses makan atau kebiasaan tidur, atau penyakit. Jika terjadi kemunduran seperti itu, sebaiknya tunggu sampai situasi membaik atau penyakit sudah berakhir, kemudian proses penyapihan dapat dilanjutkan. 


Semoga dengan artikel ini, ibu-ibu yang berencana menyapih bayinya dapat berjalan dengan baik dan penuh cinta….. 


Dirangkum dari bebagai sumber online. Semoga bermanfaat.

Dr. Rouli Nababan, SpA



Cairan ajaib itu bernama ASI...

Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan yang tiada tandingnya ciptaan Tuhan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. 

Memberikan ASI kepada bayi anda bukan saja memberikan kebaikan bagi bayi tapi juga keuntungan untuk ibu. Begitu banyak keuntungan yang diberikan Air Susu Ibu baik untuk ibu maupun bayi. Berikanlah Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi anda sebagai hadiah terindah dalam menyambut kelahirannya. 

Keuntungan untuk bayi: 


• ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda. Dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat. 

• ASI mudah dicerna oleh bayi. 

• Jarang menyebabkan konstipasi. 

• Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi. 

• ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya.

• ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium. 

• Dari suatu penelitian di Denmark menemukan bahwa bayi yang diberikan ASI sampai lebih dari 9 bulan akan menjadi dewasa yang lebih cerdas. Hal ini diduga karena AA/DHA dan minyak omega-3 asam linoleat alfa yang terkandung dalam ASI. Penelitian yang mmbandingkan  bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu formula oleh James W. Anderson – seorang ahli dari Universitas Kentucky – membuktikan bahwa IQ (tingkat kecerdasan) bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada bayi lainnya.

• Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai 4 bln akan menurunkan resiko sakit jantung bila mereka dewasa. 

• ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak. 

• Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. 

• Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan.


Keuntungan untuk ibu: 


• Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi resiko perdarahan. 

• Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil. 

• Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat. 

• Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita menyusui sangat rendah. 

Karena begitu besar manfaat dari ASI maka WHO dan UNICEF menganjurkan agar para ibu memberikan ASI EKSKLUSIF yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan pendamping hingga bayi berusia 6 bulan. 


Kiat Memberi ASI Eksklusif Pasca Cuti


• Mempersiapkan diri sendiri menjadi penting. Yang pertama adalah mempersiapkan mental untuk meninggalkan bayi dan memupuk rasa percaya bahwa ia akan baik-baik saja di rumah. 

• Kedua, persiapan dengan mulai belajar memerah dua minggu sebelum cuti berakhir. Ketika bayi tidur dan payudara mulai terasa membengkak, segera perahlah payudara lalu simpan di kulkas. Esok siang, ASI perah tersebut bisa ibu berikan pada bayi.

• Adapun cara “menabung” ASI peras, yang paling baik dan efektif dengan menggunakan alat pompa ASI elektrik. Hanya saja, harganya relatif mahal. Lagi pula, masih ada cara lain yang lebih terjangkau bila punya dana lebih, yaitu piston atau pompa berbentuk suntikan. Prinsip kerja alat ini memang seperti suntikan, hingga memiliki keunggulan, yaitu setiap jaringan pompa mudah sekali dibersihkan dan tekanannya bisa diatur.

• Sedangkan untuk mempersiapkan bayi, ibu harus memulai membiasakan bayi diberi ASI perahan dengan sendok/glas kecil, bukan botol susu. Berikan dengan cara menyuapinya dengan sendok agar bayi tidak bingung puting. Bingung puting terjadi jika ibu yang biasa memberi Asi lewat payudara, lalu bayi disusui dengan botol, maka ketika akan diberikan lewat payudara lagi bayi kemungkinan menolaknya. Ini lantaran, dot botol lebih lancar mengeluarkan susu dibandingkan lewat payudara.

• Tetap memberi ASI selama ibu bekerja di kantor berarti ibu harus memupuk kerjasama dengan pengasuh. Ini bukan hal mudah. Apalagi jika yang ibu percayai merawatnya adalah orangtua sendiri atau mertua. Kalau mereka tidak punya pemahaman yang sama tentang pemberian dan manfaat ASI eksklusif, ditambah pengalaman mereka dulu mungkin menyusui sambil dicampur susu atau makanan padat, akan sedikit menyulitkan.

• Memang di hari-hari pertama pemberian susu perah dengan sendok, bayi mungkin menolaknya. Ia bahkan bisa cemas dan gelisah. Namun, janganlah khawatir, 3 atau 4 hari setelahnya bayi akan terbiasa. Itu sebabnya, sebelum masa cuti berakhir bayi perlu dilatih disuapi susu dengan sendok. 


Protokol Penyimpanan ASI di rumah untuk Bayi Cukup Bulan (The Academy of Breastfeeding Medicine)


Tempat Penyimpanan

1. Untuk penyimpanan dalam jangka panjang, lebih disarankan menggunakan wadah yang kokoh, seperti botol/toples plastic keras atau kaca. Wadah ini harus mempunyai tutup yang kuat sehingga kedap udara.

2. Kantong plastic (plastic bag) secara khusus hanya dirancang untuk penyimpanan dalam waktu yang singkat (kurang dari 72 jam). Jadi pemakaian kantong plastic tidak disarankan untuk penyimpanan jangka panjang, karena bisa tumpah, bocor, atau lebih mudah terkontaminasi daripada wadah yang kokoh/keras, lagipula komponen ASI yang penting dapat menempel pada plastic yang lunak dan bisa hilang.

Petunjuk Umum

1. Cucilah tangan sebelum memerah.

2. Gunakan wadah dan alat pompa yang sudah dicuci dengan sabun, dibilas dan dipanaskan. Jika ada, bisa dicuci di dishwasher, karena dishwasher dilengkapi dengan pemanas air sehingga akan lebih bersih. Jika tidak ada dishwasher, disarankan merebus wadah setelah pencucian. Merebus terutama disarankan pada daerah dimana persediaan air tidak terjamin kebersihannya.

3. Simpan dalam porsi kecil untuk meminimalkan ASI yang terbuang. Simpanlah dalam takaran 60 ml dan bila bayi masih lapar dapat ditambah dengan porsi kedua supaya ASI yang tidak habis tidak terbuang percuma.

4. Simpanlah juga dalam porsi yang lebih kecil misalnya 30 – 60 ml untuk tambahan atau untuk situasi yang tidak diharapkan. Susu dalam jumlah sedikit dapat membuat bayi tetap merasa senang sampai ibunya datang untuk menyusui secara langsung.

5. Susu yang didapat dari perahan di kantor dapat ditambahkan ke ASI yang telah ditaruh di kulkas pada hari yang sama dengan syarat sebelumnya dimasukkan ke kulkas dulu selama minimal 1 jam. Jadi setelah suhunya diperkirakan sama, baru bisa dicampur, tapi dengan syarat di hari yang sama. Jangan mencampur dengan ASI yang diperah hari sebelumnya.

6. Jangan mencampur ASI yang baru diperah (masih hangat) dengan ASI yang sudah dibekukan karena akan mencairkan ASI yang telah beku tersebut.

7. Tempelkan label pada wadah ASI dan tuliskan informasi dengan jelas tanggal ASI diperah, dan pisahkan dengan ASI dari hari atau tanggal yang berbeda.

8. Jangan isi penuh wadah, sisakan ruang kosong karena saat membeku ASI biasanya memuai.

9. Jangan heran bila komponen ASI memisah selama disimpan karena memang ASI tidak homogen. Bagian krimnya akan naik ke atas dan kelihatan lebih kental dan putih. Sebelum diberikan, goyang-goyangkan wadah ASI secara lembut agar komponen ASI menyatu kembali. Tapi jangan kocok kuat-kuat.

10. Warna ASI dapat bervariasi dari hari ke hari tergantung dari makanan yang Ibu makan. Bisa agak kebiruan, kekuningan atau kecoklatan. ASI yang dibekukan juga baunya akan beda dengan ASI yang masih segar. Tidak ada alasan untuk tidak menggunakan ASI bila bayi dapat menerimanya.


Panduan Menyimpan ASI

1. ASI dapat disimpan pada suhu ruang (≤ 25 C) selama 6 – 8 jam. Suhu ruang yang > 25C tidak dapat disamakan keamanannya dengan penyimpanan pada suhu ruang ≤ 25 C. Wadah harus ditutup dan dijaga sedinign mungkin; menutup wadah dengan kain dingin dapat menjaganya lebih dingin.

2. ASI dapat disimpan dalam tas pendingin (cooler bag) tertutup dengan ice pack selama 24 jam.

3. ASI aman ditaruh di kulkas hingga 5 hari. Simpanlah ASI di bagian belakang bagian utama kulkas, karena suhu disanalah yang paling dingin.

4. Jenis freezer tempat ASI disimpan sanag menentukan lama ASI beku dapat disimpan. Secara umum, simpanlah ASI di bagian belakang freezer dimana suhu paling konstan.
- Bila freezer menjadi satu dengan kulkas (kulkas 1 pintu) dengan suhu -15C, maka ASI dapat bertahan selama 2 minggu
- Bila freezer berbeda pintu dengan kulkas bawah (kulkas 2 pintu) dengan suhu -18C, maka ASI dapat bertahan 3 – 6 bulan.
- Bila menggunakan freezer khusus seperti chest freezer atau upright manual defrost deep freezer yang jarang dibuka dengn suhu -20C, maka ASI dapat bertahan 6 – 12 bulan.

5. PanduAn diatas hanya berlaku untuk bayi cukup bulan yang sehat; panduan akan berbeda lagi untuk bayi prematur, sakit, atau dirawat.



Thawing (Mencairkan susu yang beku) atau Menghangatkan Susu
1. Gunakan ASI yang lebih lama terlebih dahulu.

2. Bayi boleh diberi ASI dalam keadaan dingin, setara dengan suhu ruang, atau dihangatkan.

3. Thaw ASI dengan meletakkannya pada kulkas semalam sebelum akan digunakan atau hangatkan dengan menaruhnya pada wadah berisi air hangat.

4. Jangan sampai batas air hangat rendaman di mangkok menyentuh bibir wadah ASI.

5. ASI dapat disimpan di kulkas selama 24 jam setelah di-thawed.

6. Jangan pernah gunakan microwave oven atau kompor untuk memanaskan susu, karena dapat meletup dan dapat merusak antibodi dalam ASI.

7. Goyang-goyang wadah ASI untuk mencampur kembali krim yang memisah, dan untuk menyebarkan hangatnya. Jangan diaduk.

8. ASI yang tertinggal di wadah setelah diberikan ke bayi harus dibuang dan jangan dipakai lagi.

9. Seperti halnya semua makanan, jangan membekukan kembali ASI setelah dihangatkan.


Sang ibu bukanlah yang memutuskan untuk membuat ASI, sumber zat makanan terbaik bagi bayi yang lemah yang memerlukan makanan di dalam tubuhnya. Sang ibu bukan pula yang menentukan beragam kadar gizi yang dikandung ASI. Allah Yang Mahakuasa-lah, Yang mengetahui kebutuhan setiap makhluk hidup dan memperlihatkan kasih sayang kepadanya, Yang menciptakan ASI untuk bayi didalam tubuh sang ibu.

Umat Nasrani 
“Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan…” (I Petrus 2:2)

Umat Muslim
”Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan..." (QS, Al Baqarah, 2:233)


Dengan mengetahui cara menyimpan ASI dan karakteristiknya, semoga makin hari makin banyak ibu yg tidak ragu ataupun segan memberikan ASI eksklusif. Selamat untuk ibu-ibu yang memutuskan memberikan ASI eksklusif pada bayinya…. 


Dirangkum dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.


Dr. Rouli Nababan, SpA